Senin, 1 Desember 2025

Assalamualaikum Ananda Shaleh dan Shaleha kelas. Ibu guru berharap ananda semua dalam keadaan sehat Wal'afiat, dan bersemangat

Hari ini merupakan hari pertama kita melaksanakan SAS GANJIL Pelajaran Bahasa Indonesia.  Berikut kisi-kisi nya.

1. Teks Eksposisi

2. Teks Eksplanasi

3. Kalimat Majemuk

4. Fakta/Opini

5. Laporan pengamatan

6. Ide pokok

7. Kosa kata baru

 8. Kata kiasan

9. Kosa kata baru

10. Kalimat Majemuk

 11. Kata kiasan

 12. Teks eksplanasi

13. Ide pokok dan gagasan pendukung

1. Teks Eksposisi

Teks yang berisi paparan informasi atau pendapat untuk menjelaskan suatu hal secara jelas, logis, dan faktual.
Struktur:

  • Tesis (pendapat awal)

  • Argumentasi (alasan/dukungan)

  • Penegasan ulang (kesimpulan)


2. Teks Eksplanasi

Teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam, sosial, atau budaya.
Struktur:

  • Pernyataan umum

  • Deretan penjelas (proses sebab–akibat)

  • Kesimpulan

Contoh Teks Eksposisi

Judul: Manfaat Membaca Buku bagi Pelajar

Tesis
Membaca buku merupakan kegiatan penting bagi pelajar karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memperluas wawasan.

Argumentasi
Pertama, membaca buku membantu pelajar memahami berbagai informasi baru yang tidak diperoleh dari lingkungan sekitar. Melalui bacaan, siswa dapat mengetahui pengetahuan tentang sains, sejarah, teknologi, dan hal-hal lain yang bermanfaat.
Selain itu, membaca juga dapat meningkatkan kemampuan bahasa dan kosakata. Pelajar yang sering membaca biasanya lebih mudah menulis dan berbicara dengan baik.
Tidak hanya itu, membaca juga melatih konsentrasi dan daya ingat. Ketika membaca, otak bekerja aktif sehingga kemampuan berpikir lebih terasah.

Penegasan Ulang
Oleh karena itu, membaca buku seharusnya menjadi kebiasaan penting bagi pelajar karena memberikan banyak manfaat yang berguna untuk proses belajar.


🌟 Contoh Teks Eksplanasi

Judul: Proses Terjadinya Hujan

Pernyataan Umum
Hujan adalah fenomena alam berupa turunnya titik-titik air dari atmosfer ke permukaan bumi. Proses ini terjadi melalui rangkaian tahapan yang berkelanjutan.

Deretan Penjelas (Sebab–Akibat)
Proses hujan diawali oleh penguapan air dari laut, sungai, dan danau akibat panas matahari. Uap air yang naik ke udara berkumpul dan membentuk awan.
Ketika awan semakin tebal dan suhunya semakin rendah, uap air mengembun menjadi titik-titik air. Titik air ini kemudian bergabung dan membesar.
Jika titik-titik air dalam awan sudah terlalu berat, gaya gravitasi membuatnya jatuh ke bumi sebagai hujan.

Kesimpulan
Dengan demikian, hujan terjadi melalui proses penguapan, pembentukan awan, pengembunan, dan turunnya titik air ke permukaan bumi.

1. (Teks Eksposisi)

Bacalah pernyataan berikut!
"Membaca buku dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih kemampuan berpikir kritis pada siswa."
Pernyataan di atas termasuk bagian struktur teks eksposisi yang disebut ….
A. Penegasan ulang
B. Tesis
C. Argumentasi
D. Kesimpulan
Jawaban B

2. (Teks Eksposisi)

Kalimat berikut adalah argumentasi dalam teks eksposisi. Manakah yang paling tepat?
A. Membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.
B. Oleh karena itu, membaca penting bagi semua orang.
C. Banyak penelitian menunjukkan bahwa membaca rutin dapat meningkatkan konsentrasi.
D. Membaca seharusnya menjadi kebiasaan setiap siswa.
Jawaban : C

3. (Teks Eksplanasi)

Urutan proses terjadinya pelangi yang benar adalah ….
A. Cahaya melewati hujan → Cahaya dibiaskan → Warna muncul
B. Cahaya dibiaskan oleh tetesan air → Cahaya terpecah → Muncul warna pelangi
C. Warna pelangi muncul → Cahaya matahari mengenai bumi → Hujan turun
D. Cahaya terpantul dari tanah → Muncul warna pelangi → Hujan turun
Jawabab: B

4. (Teks Eksplanasi)

Bagian yang berisi penjelasan sebab–akibat suatu fenomena terdapat pada struktur ….
A. Penutup
B. Pernyataan umum
C. Deretan penjelas
D. Kesimpulan

Jawaban :C

5. (Eksposisi & Eksplanasi)

Perbedaan utama antara teks eksposisi dan eksplanasi adalah ….
A. Teks eksposisi menjelaskan proses; eksplanasi memberi pendapat
B. Teks eksposisi berisi pendapat dan alasan; eksplanasi menjelaskan proses terjadinya sesuatu
C. Teks eksposisi selalu bercerita; eksplanasi selalu berisi dialog
D. Teks eksposisi dan eksplanasi memiliki struktur yang sama

Jawaban: B

3. Kalimat Majemuk

Kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih.
Jenis:

  • Setara: dihubungkan dengan dan, atau, tetapi

  • Bertingkat: sebab–akibat, waktu, tujuan, syarat, dll.

  • Campuran: gabungan setara + bertingkat.


4. Fakta / Opini

  • Fakta: benar-benar terjadi, dapat dibuktikan.

  • Opini: pendapat, bersifat subjektif.


5. Laporan Pengamatan

Teks yang berisi hasil observasi/penelitian sederhana.
Struktur:

  • Pernyataan umum

  • Deskripsi bagian

  • Deskripsi manfaat/penutup


6. Ide Pokok

Gagasan utama yang menjadi pokok pembahasan dalam suatu paragraf. Biasanya berada di awal atau akhir paragraf.


7. Kosakata Baru

Kata-kata yang baru dikenal dan perlu dipahami artinya melalui kamus atau konteks kalimat dalam bacaan.


8. Kata Kiasan

Kata atau ungkapan yang tidak digunakan dalam arti sebenarnya, misalnya metafora dan personifikasi.
Contoh: Hatiku membeku (arti: sangat sedih atau kecewa).


9. Kosakata Baru

Sama seperti poin 7: kata-kata yang baru dipelajari dari teks atau bacaan tertentu.


10. Kalimat Majemuk

Sama seperti poin 3: kalimat dengan dua klausa atau lebih yang membentuk hubungan makna tertentu.

11. Kata Kiasan

Sama seperti poin 8: ungkapan tidak literal untuk menimbulkan efek makna.

12. Teks Eksplanasi

(yang sama seperti poin nomor 2)
Menjelaskan proses terjadinya fenomena secara berurutan dan logis.

13. Ide Pokok dan Gagasan Pendukung

  • Ide pokok: inti dari paragraf.

  • Gagasan pendukung: kalimat-kalimat penjelas untuk memperkuat ide pokok.


Jum'at, 28 November 2025

Assalamualaikum Ananda Shaleh dan Shaleha kelas. Bagaimana kabarnya hari ini ? Ibu guru berharap ananda semua dalam keadaan sehat Wal'afiat, dan bersemangat

Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat kalimat lebih hidup dan ekspresif. Macam-macam majas dibagi menjadi empat kelompok utama: majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan. Contoh majas perbandingan adalah simile (membandingkan dengan 'seperti' atau 'bagai'), metafora (perbandingan langsung tanpa kata penghubung), dan personifikasi (mengumpamakan benda mati seperti manusia). 

1. Majas Perbandingan
  • Simile: Perbandingan dua hal berbeda menggunakan kata seperti, bagai, atau bak.
    • Contoh: Wajahnya seperti rembulan yang bersinar di malam hari.
  • Metafora: Perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda, tanpa menggunakan kata penghubung.
    • Contoh: Budi adalah kutu buku di kelasnya.
  • Personifikasi: Menggambarkan benda mati atau makhluk hidup (selain manusia) seolah-olah memiliki sifat atau tingkah laku manusia.
    • Contoh: Angin berbisik di telinga.
  • Alegori: Mengungkapkan suatu cerita yang menggunakan simbol untuk menggambarkan suatu hal secara keseluruhan.
    • Contoh: Cerita tentang dua orang anak yang tersesat di hutan adalah alegori untuk perjalanan hidup yang penuh cobaan.
  • Eufemisme: Penggunaan kata atau frasa yang lebih halus untuk menggantikan kata yang dianggap kasar atau tidak menyenangkan.
    • Contoh: "Meninggal dunia" untuk menggantikan kata "mati".
  • Litotes: Mengecilkan atau merendahkan suatu keadaan untuk merendahkan diri.
    • Contoh: "Silakan mampir ke gubuk kami" untuk mengundang tamu. 
2. Majas Sindiran
  • Ironi: Menyatakan sesuatu yang berbeda dari maksud sebenarnya, di mana ungkapan dan makna yang dimaksud berlawanan secara halus.
    • Contoh: "Bagus sekali tulisanmu, sampai-sampai kertasnya tidak muat menampung keindahannya," katanya sambil menunjuk coretan.
  • Sarkasme: Sindiran yang lebih kasar dan tajam untuk menyakiti atau menghina.
    • Contoh: "Dasar bodoh! Ini pun kau tidak bisa mengerjakannya?"
  • Sinisme: Sindiran yang mengandung ejekan atau ketidakpercayaan terhadap suatu hal, di mana tujuannya melemahkan atau merendahkan.
    • Contoh: "Tentu saja dia akan baik-baik saja jika tidak melakukan apa-apa."
  • Sinestesia: Menggambarkan satu hal dengan menggunakan kata-kata yang biasanya digunakan untuk indra lain.
    • Contoh: "Suaranya terdengar manis." (Suara adalah indra pendengaran, manis adalah indra perasa). 
3. Majas Penegasan

  • Repetisi: Mengulang kata atau frasa untuk mempertegas maksud.
    • Contoh: "Aku akan terus berjuang, aku akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan."
  • Pleonasme: Menambahkan keterangan yang sebenarnya sudah jelas pada suatu kalimat.
    • Contoh: Dia sudah naik ke atas. (Naik sudah berarti ke atas).
  • Aliterasi: Pengulangan bunyi konsonan di awal kata-kata yang berurutan.
    • Contoh: Si Salam sibuk siang sore.
  • Paralelisme: Mengulang struktur kalimat yang sama untuk menciptakan ritme atau penekanan.