Senin 11 Agustus 2025

Assalamualaikum Ananda Shaleh dan Shaleha kelas. Bagaimana kabarnya hari ini ? Ibu guru berharap ananda semua dalam keadaan sehat Wal'afiat, dan bersemangat dalam belajar Aamiin Yaa Robbalalamin 🤲




Sistem pencernaan manusia adalah serangkaian organ yang bekerja sama untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap oleh tubuh dan membuang sisa makanan yang tidak diperlukanOrgan-organ tersebut meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus, serta organ tambahan seperti pankreas, hati, dan kantung empedu. 
Fungsi utama sistem pencernaan adalah:
  1. 1. Pencernaan:
    Mengubah makanan menjadi molekul-molekul kecil yang dapat diserap oleh tubuh. 
  2. 2. Penyerapan:
    Nutrisi dari makanan yang telah dipecah diserap ke dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. 
  3. 3. Ekskresi:
    Sisa makanan yang tidak dicerna dan diserap dibuang dari tubuh dalam bentuk feses. 
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai organ-organ dalam sistem pencernaan:
  • Mulut: Tempat makanan dikunyah dan dicampur dengan air liur. Air liur mengandung enzim yang memulai proses pencernaan karbohidrat. 
  • Kerongkongan (Esofagus): Saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Makanan didorong ke lambung melalui gerakan peristaltik. 
  • Lambung: Tempat makanan dicerna secara mekanis dan kimiawi. Lambung menghasilkan asam lambung dan enzim yang membantu memecah protein. 
  • Usus Halus: Tempat sebagian besar penyerapan nutrisi terjadi. Usus halus terdiri dari duodenum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum. 
  • Usus Besar: Menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan yang tidak tercerna. Usus besar juga membentuk feses. 
  • Rektum: Tempat penyimpanan sementara feses sebelum dikeluarkan dari tubuh. 
  • Anus: Bukaan terakhir dari saluran pencernaan, tempat keluarnya feses. 
Organ tambahan:
  • Pankreas: Menghasilkan enzim pencernaan dan hormon insulin.
  • Hati: Menghasilkan empedu yang membantu pencernaan lemak.
  • Kantung Empedu: Menyimpan dan melepaskan empedu ke duodenum. 

Sistem pencernaan yang sehat sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, karena menyediakan energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh. 

Mata Pelajaran PKn
Tujuan Pembelajaran

Menghubungkan sila-sila dalam Pancasila sebagai suatu kesatuan        yang utuh melalui kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok

Sejarah singkat lahirnya pancasila
Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29 Mei 1945 merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Sementara Soepomo mengusulkan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan Sosial.

Selanjutnya pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno memperkenalkan 5 sila, yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah momen Pancasila dikenalkan untuk pertama kalinya.

"Saudara-saudara! Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar," ujar Bung Karno.

Soekarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya yang ahli bahasa nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar. "Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi," ujarnya. "Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh tahun."

Pembentukan Panitia Sembilan
Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara dan pembuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Para tokoh Panitia Sembilan itu beranggotakan:

1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim

Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan keberatan terutama kewajiban melakukan syariat buat pemeluk-pemeluknya.
Setelah melalui berbagai kompromi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 18 Agustus 1945, Moh. Hatta menyebutkan rumusan final pembukaan UUD Negara. Salah satunya menyebutkan perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya "Negara berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa".

"Inilah perubahan yang maha penting menyatukan segala bangsa," ujar Hatta. Perubahan ini dianggap sebagai rumusan final dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila.

Pancasila dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI. Pancasila disetujui ada dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

0 komentar:

Posting Komentar