Jum'at, 28 November 2025
Assalamualaikum Ananda Shaleh dan Shaleha kelas. Bagaimana kabarnya hari ini ? Ibu guru berharap ananda semua dalam keadaan sehat Wal'afiat, dan bersemangat
Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat kalimat lebih hidup dan ekspresif. Macam-macam majas dibagi menjadi empat kelompok utama: majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan. Contoh majas perbandingan adalah simile (membandingkan dengan 'seperti' atau 'bagai'), metafora (perbandingan langsung tanpa kata penghubung), dan personifikasi (mengumpamakan benda mati seperti manusia).
1. Majas Perbandingan
- Simile: Perbandingan dua hal berbeda menggunakan kata seperti, bagai, atau bak.
- Contoh: Wajahnya seperti rembulan yang bersinar di malam hari.
- Metafora: Perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda, tanpa menggunakan kata penghubung.
- Contoh: Budi adalah kutu buku di kelasnya.
- Personifikasi: Menggambarkan benda mati atau makhluk hidup (selain manusia) seolah-olah memiliki sifat atau tingkah laku manusia.
- Contoh: Angin berbisik di telinga.
- Alegori: Mengungkapkan suatu cerita yang menggunakan simbol untuk menggambarkan suatu hal secara keseluruhan.
- Contoh: Cerita tentang dua orang anak yang tersesat di hutan adalah alegori untuk perjalanan hidup yang penuh cobaan.
- Eufemisme: Penggunaan kata atau frasa yang lebih halus untuk menggantikan kata yang dianggap kasar atau tidak menyenangkan.
- Contoh: "Meninggal dunia" untuk menggantikan kata "mati".
- Litotes: Mengecilkan atau merendahkan suatu keadaan untuk merendahkan diri.
- Contoh: "Silakan mampir ke gubuk kami" untuk mengundang tamu.
2. Majas Sindiran
- Ironi: Menyatakan sesuatu yang berbeda dari maksud sebenarnya, di mana ungkapan dan makna yang dimaksud berlawanan secara halus.
- Contoh: "Bagus sekali tulisanmu, sampai-sampai kertasnya tidak muat menampung keindahannya," katanya sambil menunjuk coretan.
- Sarkasme: Sindiran yang lebih kasar dan tajam untuk menyakiti atau menghina.
- Contoh: "Dasar bodoh! Ini pun kau tidak bisa mengerjakannya?"
- Sinisme: Sindiran yang mengandung ejekan atau ketidakpercayaan terhadap suatu hal, di mana tujuannya melemahkan atau merendahkan.
- Contoh: "Tentu saja dia akan baik-baik saja jika tidak melakukan apa-apa."
- Sinestesia: Menggambarkan satu hal dengan menggunakan kata-kata yang biasanya digunakan untuk indra lain.
- Contoh: "Suaranya terdengar manis." (Suara adalah indra pendengaran, manis adalah indra perasa).
3. Majas Penegasan
- Repetisi: Mengulang kata atau frasa untuk mempertegas maksud.
- Contoh: "Aku akan terus berjuang, aku akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan."
- Pleonasme: Menambahkan keterangan yang sebenarnya sudah jelas pada suatu kalimat.
- Contoh: Dia sudah naik ke atas. (Naik sudah berarti ke atas).
- Aliterasi: Pengulangan bunyi konsonan di awal kata-kata yang berurutan.
- Contoh: Si Salam sibuk siang sore.
- Paralelisme: Mengulang struktur kalimat yang sama untuk menciptakan ritme atau penekanan.
.gif)

0 komentar:
Posting Komentar