IPAS

Rabu, 30 Juli 2025

Assalamualaikum Ananda Shaleh dan Shaleha kelas. Bagaimana kabarnya hari ini ? Ibu guru berharap ananda semua dalam keadaan sehat Wal'afiat, dan bersemangat dalam belajar Aamiin Yaa Robbalalamin 🤲.Ananda shaleh shaleha hari ini kita akan belajar.


Mata Pelajaran IPAS

Tujuan Pembelajaran
Menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap keseimbangan ekosistem secara kritis dan bertanggung jawab

Model Pembelajaran Discovery Learning

Media digital Video Edukasi

Materi 
Keseimbangan Ekosistem


Aktivitas Manusia yang Memengaruhi Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Keseimbangan ekosistem akan menciptakan kehidupan yang harmonis antara alam dan        makhluk hidup penghuninya.

Tuhan menciptakan alam yang secara alami mengontrol keseimbangan ekosistem melalui proses kelahiran, kematian, dan perpindahan energi suatu individu. Akan tetapi, baik secara sadar maupun tidak sadar ada aktivitas manusia yang dapat mengganggu control alami terhadap keseimbangan ekosistem.

Pada matri ini mari kita akan mempelajari

      • 1. Penebangan Hutan Secara Liar

        Penebangan Hutan Secara Liar

        Meningkatnya kebutuhan kayu mengakibatkan hutan ditebang secara besar-besaran. Tanah menjadi tidak terlindungi. Tanpa akar tanaman yang menjaga tanah, tanah akan mudah terjadi longsor. Adakalanya longsoran jatuh ke sungai. Akibatnya, air sungai menjadi keruh. Sinar matahari tidak sampai pada tumbuhan dalam air. Akibatnya, tumbuhan itu tidak dapat berfotosintesis dan lama-kelamaan mati.

        Penebangan liar juga mengakibatkan berkurangnya wilayah resapan air. Akibatnya, timbul bencana banjir dan tanah longsor. Banjir membawa kerugian pada manusia. Kerugian apakah itu? Coba kamu sebutkan!

        2. Pembuangan Sampah atau Limbah

        Pembuangan Sampah atau Limbah

        Sampah atau limbah mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Manusia sering membuang sampah atau limbah secara sembarangan. Misalnya, membuang sampah ke sungai. Akibatnya, sungai tercemar dan air tidak dapat digunakan. Makhluk hidup akan kesulitan mencari air bersih. Padahal air bersih sangat diperlukan.

        3. Pembakaran Hutan 

        Pembakaran Hutan

        kegiatan pertanian seperti ladang yang berpindah-pindah menyebabkan rusaknya ekosistem. Mengapa? Dibutuhkan lahan yang luas bagi kegiatan berladang. Hal ini memicu kebakaran hutan. Pembakaran dilakukan karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan cara biasa, yaitu menebangi hutan.

        Akibat dari pembakaran ini dapat di tebak. Hewan hewan liar banyak yang mati ataupun kehilangan tempat tinggal. Aneka ragam tumbuhan juga mati. Bencana ini diperparah oleh asap yang mencemari udara. Udara Tidak lagi sehat untuk bernapas. Kabut asap menghalangi pandangan. Akibatnya, transportasi darat, laut, dan udara terganggu.

        4. Penambangan

        Penambangan

        Di Indonesia usaha penambangan mengakibatkan 10% dari kerusakan lingkungan hutan nasional. Metode penambangan terbuka (open pit) pertambangan emas mengubah hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati. Akibatnya, tidak ada lagi tumbuhan yang bisa hidup di sana. Selain itu, limbah sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat. Begitu pula zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan. Jika dibuang ke aliran sungai maka akan membunuh ikan dan satwa lainnya.

        Baca juga : Materi IPA Kelas 6

        5. Penggunaan Pupuk Dan Pestisida yang Berlebihan

        Penggunaan Pupuk Dan Pestisida yang Berlebihan

         Pupuk merupakan penyubur tanaman. Pupuk menyediakan zat tambahan yang diperlukan tanaman. Pupuk dikelompokkan menjadi 2, yaitu pupuk organic dan anorganik. Pupuk organik berasal dari kotoran hewan atau sisa tumbuhan. Pupuk anorganik dibuat dari bahan kimia.

        Pemberian pupuk sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu hasil pertanian. Demikian pula dengan pestisida. Pestisida adalah zat beracun pembasmi hama. Hama adalah musuh alami tanaman. Termasuk adalah serangga,hewan pengerat, cacin parasite, jamur, dan virus. Hama tersebut dapat dibasmi dengan pestisida.

        Penggunaan pupuk anorganik maupun pestisida yang berlebihan dapat menimbulkan bencana. Kandungan zat kimianya dapat bersifat racun bagi manusia. Kandungan zat kimia dapat pula terbawa air hujan ke sungai. Zat-zat berbahaya ini dapat membunuh makhluk hidup di air. Ekosistem perairan pun menjadi rusak. 

        DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) digunakan untuk membunuh serangga. DDT tidak larut di dalam air. Namun, DDT mudah larut dalam lemak dan jaringan lemak. Semakin bertumpuknya DDT di dalam tubuh dapat berbahaya. Pada manusia, DDT dapat menyababkan kelemahan otot dan kejang-kejang. DDT bahkan menyebabkan kematian.

        6. Pembangunan Industri

        Pembangunan Industri

        Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia banyak mendirikan pabrik atau industri. Akibatnya lingkungan menerima dampak kerusakan. Mengapa?

        • Industri-industri seringkali dibangun di wilayah pertanian produktif. Misalnya di daerah persawahan dan ladang. Hal ini mengakibatkan kerusakan ekosistem di sawah dan ladang.
        • Limbah industri berupa asap dibuang ke udara. Akibatnya udara di sekitar pabrik menjadi kotor.
        • Industri-industri besar memerlukan banyak air. Mereka membuat sumur-sumur bor yang berdaya sedot besar. Hal ini berakibat semakin menyusutnya persediaan air tanah.

        7. Perburuan Liar

        Perburuan Liar

        Perburuan liar menyebabkan hewan-hewan liar berkurang jumlahnya. Hewan tersebut lama-kelamaan akan punah. Perburuan ini juga mengakibatkan rusaknya ekosistem. Pada akhirnya sudah tentu merugikan manusia sendiri. Sebagai contoh, manusia gemar berburu rusa. Tujuannya untuk diambil daging, tanduk, dan kulitnya. Perlahan-lahan jumlah rusa pun akan berkurang. Harimau dan macan akhirnya menjajah ternak-ternak penduduk. Tidak jarang pula kasus penyerangan terhadap penduduk.

        8. Menangkap ikan secara liar

        Menangkap ikan secara liar

        Ada berbagai cara menangkap ikan dilaut. Ada cara penangkapan yang mengganggu ekosistem. Berikut ini cara-cara yang dimaksud tersebut.

        • Penggunaan Pukat Harimau.

        Penggunaan pukat harimau telah dilarang oleh pemerintah. Pukat harimau dapat menjaring semua organisme laut. Dari yang besar sampai yang kecil. Yang muda maupun dewasa. Hal tersebut mengakibatkan proses regenerasi ikan. Produksi ikan lama- kelamaan menurun. Nelayan tradisional menjadi berkurang penghasilannya.

        • Penangkapan Ikan Saat Musim Kawin

        Saat musim kawin, ikan dewasa siap melakukan perkembangbiakan. Penangkapan ikan pada musim kawin menghambat regenerasi ikan. Ikan yang tertangkap belum sempat berkembangbiak. Akibatnya, sedikit demi sedikit jumlah ikan makin merosot. Jenis ikan tertentu lama-kelamaan bisa punah.

        • Penggunaan Dinamit untuk Menangkap Ikan

        Penggunaan dinamit bertujuan untuk memperoleh ikan sebanyak-banyaknya. Akan tetapi, kelangsungan hidup ikan tidak diperhatikan. Ikan yang diperoleh dengan penggunaan dinamit memang berlimpah. Akan tetapi, cara ini ikut membunuh ikan muda. Selain itu juga merusak terumbu karang di sekitar. Himpunan terumbu karang di Indonesia diperkirakan seluas 60.000 km2 persegi. Ada beragam jenis dan bentuk serta warna-warni yang indah. Kini sebagian besar terumbu rusak akibat dinamit.

Mata Pelajaran IPAS

Tujuan Pembelajaran
Menganalisis dampak aktivitas manusia terhadap keseimbangan ekosistem secara kritis dan bertanggung jawab

Model Pembelajaran Discovery Learning

Media digital Video Edukasi

Materi 
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Komponen Biotik dan Abiotik

Aktivitas manusia dapat memberikan dampak signifikan pada komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (faktor lingkungan fisik) suatu ekosistem. Dampak negatif yang paling umum adalah degradasi lingkungan, termasuk kerusakan habitat, polusi, dan perubahan iklim. 
Dampak terhadap Komponen Biotik:
  • Hilangnya Habitat dan Fragmentasi:
    Penebangan hutan, urbanisasi, dan pembangunan infrastruktur dapat menyebabkan hilangnya habitat alami bagi tumbuhan dan hewan, serta memecah habitat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang disebut fragmentasi.
  • Kepunahan Spesies:
    Hilangnya habitat dan perburuan liar dapat menyebabkan penurunan populasi dan bahkan kepunahan spesies tertentu, mengganggu keseimbangan ekosistem.
Perubahan Struktur Komunitas:
Aktivitas manusia dapat mengubah komposisi spesies dalam suatu ekosistem, misalnya, dengan introduksi spesies invasif yang dapat mengalahkan spesies asli

  • Gangguan Rantai Makanan:
    Perubahan populasi spesies akibat aktivitas manusia dapat mengganggu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem. 

  • Dampak terhadap Komponen Abiotik:
    • Pencemaran:
      Aktivitas industri, pertanian, dan domestik menghasilkan polutan yang mencemari air, udara, dan tanah.
    • Perubahan Iklim:
    • Emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrem
    • Kerusakan Tanah:
      Penggunaan pupuk kimia berlebihan, erosi tanah akibat deforestasi, dan pencemaran tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan merusak struktur tanah. 
    • Perubahan Siklus Air:
      Penebangan hutan dan pembangunan dapat mengubah pola aliran air, menyebabkan banjir atau kekeringan
    • Perubahan Kualitas Air:
      Pencemaran air oleh limbah industri dan pertanian dapat mengurangi kualitas air dan mengancam kehidupan akuatik. 
    • Deforestasi:
      Penebangan hutan untuk berbagai keperluan (pertanian, pemukiman, industri) menyebabkan hilangnya habitat, peningkatan erosi tanah, dan perubahan iklim. 
    • Polusi Industri:
      Limbah industri yang tidak diolah dapat mencemari air dan udara, membahayakan kesehatan manusia dan biota. 
    • Penggunaan Pestisida Berlebihan:
      Penggunaan pestisida dalam pertanian dapat membunuh organisme non-target dan mencemari tanah dan air. 
    • Pembangunan Pemukiman:
      Pembangunan pemukiman dapat mengubah lahan terbuka menjadi area terbangun, menghilangkan habitat dan meningkatkan risiko banjir. 

0 komentar:

Posting Komentar